Ade Saja

Membaca blog, saya lebih suka baca blog dibanding buku. Di blog, orang biasanya akan menulis apa yang sedang terjadi pada diri/sekelilingnya. Misalnya blog pak Budi Rahardjo, di blognya beliau menulis tentang kehidupannya sehari-hari dimulai dari makanan, kuliah, kebiasaan-kebiasaan, musik dll. Di blog kita bisa langsung bisa menebak kepribadian orang, apakah orang itu jujur, baik, idealis atau sebaliknya. Saya pernah membaca blog seseorang(yang teman saya retweet di twitter) dan saya langsung mengklaim bahwa dia itu pembohong, sombong dan egois, walaupun dalam blognya berisi tentang hal-hal baik. Saya juga pernah jatuh cinta pada  seseorang padahal saya belum pernah bertemu orang itu, mungkin lebih tepatnya saya jatuh cinta pada tulisannya. Mungkin saya jatuh cinta karena saya melihat suatu kejujuran, cerita yang tidak dibuat-buat dan mimpi orang tersebut(lah ko malah ngomong jatuh cinta haha).

Baru nyadar kalo lagi panik saya ga bisa nyusun kata dengan baik.

Setiap kali saya nulis saya berusaha jujur baik dalam cerita maupun dalam keorisinalan.

Saya sedang berpikir bagaimana membuat karya baru. Akhir-akhir ini saya sedang berusaha membiasakan membaca buku. Nah karena seringkali setelah baca buku saya lupa apa yang saya baca, saya memikirkan gimana caranya agar saya tidak cepat lupa. Karya apa yang harus saya buat dari hasil membaca itu? Sempat terpikir untuk membuat slide presentasi, terpikir juga membuat artikel atau mungkin suatu rangkuman pada buku jurnal. Mana yang harus saya pilih ya? Hmmm....

Tersadar penyebab postingan saya pendek-pendek adalah karena kurangnya pengetahuan saya akan materi yang saya tuliskan.

Pendidikan sekarang ini bukan lagi pekerjaan hati, pedidikan sekarang telah menjadi ladang bisnis. Banyak sekolah didirikan dengan tujuan untuk meraup keuntungan semata. Sekolah yang harusnya didirikan dengan tujuan mencerdaskan bangsa, bukan untuk mencari uang.

Baru saja saya melihat berita tentang kake-kake yang dibuang dari rumah sakit. Yah, beginilah kalau kesehatan dijadikan bisnis. Semua jadi tergantung uang. Ada uang abang disayang, tidak ada uang abang ditendang.

Banyak orang berpikir kalau keidelisan saat ini sudah tidak ada sehingga menyebabkan orang tersebut tidak idealis. Kebanyakan mereka berpikir 'kenapa saya harus idealis? Sementara orang lain rame-rame gak idealis' mereka menganggap jika mereka idealis maka mereka akan ketinggalan. Hakikatnya menegakan hukum, memperjuangkan kebaikan dan bersikap jujur itu wajib. Jadi silahkan anda menentukan sendiri, mau ikut-ikutan orang banyak atau mau apa?

Ketika bangun tadi yang saya inget adalah saya bermimpi dikejar hantu. Bukan berarti saya lari tanpa perlawanan, saya sudah berusaha memukul hantu tersebut namun tidak ada efeknya. Singkat cerita saya tertangkap dan akan digigit saat itulah saya bangun dengan posisi tangan siap mendorong hantu tersebut.

Tersering kali saya suka kewalahan dalam menghadapi suatu permasalahan, mungkin ini dikarenakan kurangnya perencanaan diri untuk menghindari permasalahan yang terlalu rumit. Dan sekarang saya sedang memikirkan rencana untuk semester 4, saya tidak mungkin menggunakan rencana yang saya susun semester lalu. Semester 3 kemarin saya mengalami kegagalan yang menyakitkan. Tentu saja hal itu tidak boleh terulang lagi.